SINGARAJA. Hari Selasa, tanggal 27 Januari 2015, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha mengadakan rapat Jurusan. Rapat kali ini merupakan yang ketiga, sejak staf pengganti antar waktu mulai bekerja September 2015.
Seperti biasa, rapat Jurusan didahului dengan makan siang. Setelah molor 1.5 jam, rapat dimulai. Adapun agenda rapat adalah:
1. Penawaran Mata Kuliah
Ada total 9 kali revisi penawaran. Dengan berbagai kepentingan dan keperluan, Jurusan berusaha mengakomodasi semuanya sebaik mungkin. Agenda berjalan cukup lancar,. Ada beberapa dosen yang menyampaikan situasinya terkait merubah, mengganti, menukar, dan seterusnya. Semua bisa diselesaikan saat itu juga.
2. Jadwal
Agenda jadwal berjalan lancar.
3. Outing
Agenda outing berjalan dengan penuh euforia. Dari rencana usulan JPBI, canda tawa muncul dan perasaan riang membuat suasana rapat hangat. Diputuskan suatu tempat eksotis untuk menjadi tujuan outing. Jurusan akan mensupport full atau subsidi tergantung situasi terakhir. Saat ini, proses finalisasi sedang dilakukan.
4. LCD Sistem
Agenda ini menyita cukup banyak waktu. Isu-isu yang muncul bisa diselesaikan sementara. Beberapa isu terkait dimunculkan, seperti AC yang mati (hanya pajangan), daya listrik kurang, usulan kipas angin, korden compang camping, perawatan kelas, jumlah mahasiswa yang terlalu banyak sampai komitmen untuk menurunkan jumlah mahasiswa di tahun berikutnya. Ini perlu dukungan bersama, konkrit.
5. Rujukan terpublikasi minimal dalam proposal/tesis.
Jurusan mengusulkan agar penulisan proposal dan tesis mulai mensyaratkan rujukan terpublikasi, misal buku dan utamanya artikel. Jaman sekarang, pustaka abu-abu, seperti tesis dan disertasi kakak kelas, belum dianggap sebagai rujukan terpublikasi karena tidak melewati proses peer-review. Disepakati minimal 7 rujukan.
Muncul kemudian, syarat maju ujian adalah melampirkan nilai TOEFL-ITP. Selama ini, syarat ini tidak secara konsisten dijalankan. Banyak yang nilainya rendah (padahal Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris), namun bisa maju ujian. Disepakati, nilai minimal TOEFL 500. Para Pembimbing Akademik agar menginformasikan bimbingannya agar menyadari ini dan mahasiswa agar mempersiapkan diri sejak dini.
6. Honor staf
Sudah tiga kali rapat, namun agenda honor staf ini selalu muncul. Sejak staf pengganti antar waktu mulai bekerja dengan SK Rektor per September 2015, staf berusaha beberapa hal, meliputi penataan kantor Jurusan, pemanfaatan pantry (yang sebelumnya ruang gelap, berbau dan berdebu), pemasangan Wifi, pembuatan user account Jurusan, LAN, Access Point, Web resmi Jurusan, Email Resmi Jurusan, dan banyak lagi. Ini disadari adalah kewajiban.
Namun, hak ternyata belum bisa dipenuhi. Isunya adalah, tidak dibayarkan dalam jangka waktu lama, kemudian ketika dimunculkan, dibayarkan namun selalu terlambat, dan diminta mengerti situasi keuangan. Ini bukan tentang uang dan jumlahnya. Ini tentang keadilan dan profesionalisme. Argumen staf jurusan adalah, staf mengerjakan kewajibannya sebaik mungkin. Pihak lain juga harusnya demikian. Isu ini akan terus disuarakan, sebagai upaya mendudukkan suatu isu dengan baik dan proporsional.
7. Lain-lain
Ada beberapa hal lain yang muncul, seperti jumlah ideal mahasiswa, perlunya membuat data empiris, perlunya membuat kesepakatan tertulis bersama mengenai penerimaan mahasiswa baru.
Tak terasa, rapat sudah memakan waktu sampai kurang lebih tiga jam. Benar-benar melelahkan. Namun, tentu semuanya untuk kejelasan informasi, pencarian solusi akan masalah dan tentu saja ajang bertemu dan bersilaturahmi. Tak lupa, seperti biasa, sesi foto di akhir rapat selalu heboh! 😀
EED Bravo!